SELAMAT DATANG DI BLOG MATEMATIKA

Blog ini berisi tentang seputar dunia pendidikan, terutama pendidikan matematika di sekolah. Semoga bermanfaat.

Kamis, 13 Oktober 2011

Guru Profesional Sejati

Oleh : Ali Sahadi, S.Pd

Saat ini, keprofesionalan seorang guru sedang didengungkan dan mendapat perhatian serius dalam  dunia pendidikan. Bagaimana tidak, guru yang sudah diakui keprofesionalannya akan mendapat sertifikat pendidik dan mendapat tunjangan profesi yang besarnya 1 kali gaji pokok. Namun apakah cukup sampai disitu? Tidak, karena guru yang profesional benar-benar dituntut  bekerja secara profesional, sehingga jadilah guru yang  profesional sejati sepanjang hayat.

Dengan ditetapkannya UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, profesionalisme seorang guru mulai diakui oleh pemerintah yaitu dengan memberikan tunjangan profesi yang besarnya  1 kali gaji pokok, Namun untuk mendapatkan  tunjangan tersebut tidak semudah yang dibayangkan, karena sudah ada aturan tersendiri. Tunjangan profesi seorang guru akan diberikan apabila guru tersebut sudah memperoleh dan mempunyai sertifikat sebagai pendidik. Untuk mendapatkan sertifikat pendidik, seorang guru harus memiliki beberapa kompetensi antara lain:
1.      Kompetensi Pedagogik yaitu mengenai kaulifikasi pendidikan (minimal sarjana),  keikutsertaan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
2.      Kompetensi Kepribadian dan sosial  yaitu mengenai penilaian yang dilakukan oleh atasan dan pengawas.
3.      Kompetensi Profesional yaitu melalui prestasi akademik, pengembangan profesi yang meliputi karya tulis ilmiah, buku pelajaran, modul, media pembeajaran dan yang lainnya.
Sebelum tahun 2011, Kompetensi-kompetensi tersebut di uji oleh tim penilai yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Uji kompetensi tersebut dilakukan melalui penilaian portopolio, sehingga seorang guru harus menyusun portopolio yaitu dokumen-dokumen penting yang dimiliki selama menjadi guru/pendidik tentunya yang berhubungan dengan kompetensi di atas.
Fungsi portopolio dalam sertifikasi guru untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Agar dapat lulus dalam penilaian tersebut, maka seorang guru harus mampu mengumpulkan nilai minimal 850 (sesuai pedoman penyusunan portopolio). Sehingga bagi guru yang nilainya belum mencapai 850, maka guru tersebut dikatakan belum lulus, dalam hal ini ada 3 jalur alternatif yaitu melengakapi portopolio (MP), mengikuti diklat (MD / PLPG), dan tidak memenuhi syarat.
Kemudian sejak tahun 2011 pelaksanaan Uji Kompetensi sebagian besar peserta diwajibkan mengikuti PLPG selama 10 hari di Perguruan Tinggi penyelenggara PLPG tersebut, hanya beberapa persen saja yang bisa mengikuti portopolio, itu saja harus ada test awal yaitu test online yang harus berhadapan dengan soal-soal langsung dari internet yang disediakan oleh Panitia Pusat. Setelah PLPG, para peserta akan di uji melalui beberapa test, baik praktek ataupun tertulis. Dan yang memenuhi syarat akan dinyatakan lulus. Tentunya bagi yang sudah lulus akan segera mendapat sertifikat pendidik dengan kata lain tunjangan profesi yang besarnya 1 kali gaji pokok akan segera  diterima. 
Ada hal yang menarik dalam membicarakan  profesionalisme seorang guru. Sebenarnya guru yang profesional itu yang seperti apa? Apakah guru tersebut harus sudah mempunyai sertifikat pendidik? Atau apakah guru tersebut mampu  secara profesional menyelesaikan tugas sehari-harinya dengan baik tanpa menggantungkan pekerjaannya pada orang lain? Atau yang bagaimana?
Ada sebuah kasus yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Di sebuah sekolah terdapat seorang guru A yang sudah mengajar selama 25 tahun, namun selama ia bertugas selalu minta bantuan pada guru lain, misalnya dalam membuat Silabus dan RPP dia minta bantuan teman sejawat untuk membuatkannya. Kemudian tugas –tugas yang lain pun dia selalu minta bantuan teman-temannya. Pada tahun 2007 dia diberi kesempatan untuk menyusun portopolio sebagai syarat sertifikasi pendidik. Dengan bantuan teman-temannya pula dia berhasil lulus. Dan kemarin guru tersebut sudah menerima tunjangan profesi yang di transfer ke rekening miliknya. Namun sekarang kinerjanya tidak menjadi lebih baik melainkan sebaliknya.
Dari kasus tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sertifikat  pendidik yang dimiliki seorang guru bukanlah suatu jaminan bahwa guru tersebut seorang guru yang profesional. Guru yang profesional adalah guru yang mampu menjawab tantangan yang dihadapinya secara profesional dan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran dengan mengikuti perubahan perkembangan jaman. Menurut Zainal Aqib (2006: 10), Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan seperti di bawah ini;
  1. Merencanakan program belajar mengajar.
  2. Melaksanakan dan memimpin kegiatan belajar mengajar.
  3. Menilai kemajuan kegiatan belajar mengajar, dan
  4. Menafsirkan dan memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar mengajar  dan informasi lainnya bagi penyempurnaan perencanaan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Lebih lanjut   Zainal Aqib juga  berpendapat seorang guru juga dituntut untuk memiliki kemampuan pribadi (tegar, kreatif, rajin, jujur, dan sebagainya) dan kemampuan sosial (tenggang rasa,  empati), toleran, murah hati, dan sebagainya.

Melalui artikel ini, penulis berharap kepada beliau-beliau yang sudah mendapatkan sertifikat pendidik, jadilah guru profesional yang sejati, tunjangan profesi yang sudah didapat hendaknya menjadi motivator untuk meningkatkan kinerjanya didunia pendidikan, jangan sampai ekonomi semakin membaik tetapi semangat kerjanya menurun. Tingkatkan keprofesionalan sebagai guru, syukur nantinya mampu menciptakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran.

Matematika itu Mudah

Oleh : Ali Sahadi, S.Pd

Matematika oleh kebanyakan siswa, baik siswa SD, SLTP, ataupun siswa SLTA terlebih lagi bagi masyarakat luas pada umumnya, merupakan mata pelajaran yang menjadi momok baginya, karena matematika menurut pandangannya merupakan suatu hal yang sangat sulit dan menakutkan. Bagi mereka matematika merupakan suatu hal yang membikin pusing kepala . Sebenarnya apa yang membuat keadaan ini bisa terjadi?

Secara umum memang matematika itu pelajaraan yang sulit dan tidak menarik. Namun padangan tersebut sebenarnya dapat dibalik, sehingga  matematika itu mudah dan sangat menarik. Untuk bisa menjadikan matematika sebagai mata pelajaran atau suatu hal yang sangat mudah dan sangat menarik, maka matematika harus mempunyai daya tarik tersendiri agar lebih mudah dan menarik untuk dipelajari. Usaha ini tentunya harus dilakukan secara bersamaan oleh kedua belah pihak yang berkompeten di dalamnya yakni oleh pihak pengajar matematika yaitu guru matematika  dan pihak kedua adalah pihak yang belajar matematika yaitu siswa sekolah atau siapa saja yang ingin belajar matematika.
Bagi seorang pengajar matematika, agar apa yang diajarkannya itu dapat diterima dengan baik oleh siswa-siswanya tanpa adanya rasa takut, maka usaha-usaha yang dapat dilakukannya adalah sebagai berikut :
1.      Sebelum mengajar hendaknya dipersiapkan dahulu dengan sungguh-sungguh, baik itu mengenai materi yang akan disampaikan ataupun mengenai penampilannya nanti di depan kelas termasuk di dalamnya bagaimana guru itu berpakaian, berhias dan lain sebagainya.
2.      Ketika memasuki kelas, hendaknya memberikan senyum manisnya kepada semua siswa yang ada di dalam kelas. Karena dengan hal tersebut maka akan mengurangi rasa takut siswa pada gurunya.
3.      Dalam memulai pelajaran, hendaknya didahului dengan memberikan motivasi kepada siswa, terutama mengenai materi yang akan disampaikannya. Misalnya dengan bercerita sedikit tentang sejarah dari materi tersebut, atau dengan bercerita mengenai pengalaman guru dalam belajar materi tersebut.
4.      Pelajaran yang disampaikan hendaknya dimulai dari materi yang relatif mudah dahulu, terus meningkat sesuai dengan tingkat pemahaman siswa dalam menerima apa yang guru ajarkan. Kemudian memberikan contoh-contoh penyelesaian soal-soal yang berkaitan dengan materi tersebut.
5.      Ketika penyampaian materi hendaknya berusaha untuk mengetahui karakter dari setiap siswa didiknya, dengan cara berkeliling, memeriksa pekerjaan siswa, membimbingnya dalam mengerjakan soal dan menjelaskannya sekali lagi kalau memang siswa tersebut belum paham baik secara individu maupun kelas.
6.      Sekali waktu ajak siswa untuk bergembira dengan sedikit humor dan memberikan metode permainan atau demonstrasi dengan menggunakan media belajar yang ada kaitannya dengan materi yang disampaikan. Hal ini akan menghilangkan perasaan tegang pada diri siswa didik, dan akan menimbulkan perasaan senang pada matematika.
7.      Sebisa mungkin memberikan “Pengalaman Sukses” kepada siswa yang terhambat dalam berfikir dan memahami materi pelajaran, dengan cara memberikan soal yang relatif mudah kepada siswa tersebut, dan memberikan hadiah jika ia mampu menyelesaikannya dengan baik dan benar. Bila ini bisa dilakukan maka siswa tersebut akan lebih giat lagi dalam belajar matematika.
8.      Hendaknya seorang guru mampu memberikan atau menyampaikan informasi tentang materi yang diajarkan tersebut yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru berkembang pada saat ini. Karena bila apa yang disampaikannya itu ada kaitannya dengan perkembangan zaman, maka ini semua akan menjadikan matematika sebagai suatu hal yang mempunyai daya tarik tersendiri, dan siswa akan bergairah dalam belajar matematika.

Kemudian hal apa yang harus dilakukan seseorang/siswa bila ingin menjadikan matematika itu suatu hal yang mudah dan menarik untuk dipelajari adalah sebagai berikut :
1.      Sebelum belajar matematika, maka seseorang/siswa harus mempunyai minat yang tinggi terhadap matematika. Minat yang tinggi ini ditandai dengan adanya rasa suka terhadap pelajaran matematika termasuk di dalamnya rasa suka terhadap guru matematika. Karena bila seorang siswa itu benci atau takut pada gurunya, maka apa yang dipelajari dari gurunya tersebut tidak akan bisa diterimanya dengan baik. Dan sebisa mungkin mampu menghilangkan rasa takut kepada gurunya tersebut, karena dengan adanya perasaan takut, maka yang terjadi adalah suasana tegang yang menyiksa. Alhasil kalau hal ini tidak bisa dihilangkan maka matematika akan menjadi hantu yang membayangi setiap langkah dalam belajar matematika.
2.      Matematika akan mudah di kuasai bila tersedia bahan/buku-buku yang memadai, semakin banyak buku yang dimiliki maka akan semakin mudah dalam mempelajarinya. Karena buku satu dengan buku yang lainnya itu ternyata saling melengkapi. Kemungkinan di buku A tidak ditemukan hal yang dicari, namun hal yang cari tersebut bisa saja terdapat di dalam buku B, atau buku C.
3.      Dalam kegiatan belajar matematika di sekolah/kelas hendaknya secara aktif dan bersungguh sungguh memperhatikan hal-hal yang disampaikan guru. Kemudian secara aktif mengerjakan apa yang menjadi tugas seorang siswa.
4.      Dalam belajar matematika hendaknya dimulai dari yang paling mudah dahulu. Karena bila langsung mempelajari hal yang sulit, maka akan mengalami hambatan yang mengakibatkan pusing kepala dan stres. Bila yang mudah sudah dikuasai maka materi yang sulit baru dipelajari. Bila ternyata nanti menemukan kesulitan, maka jangan sungkan-sungkan bertanya kepada orang lain yang telah mengusai materi tersebut.
5.      Perbanyaklah dalam mengerjakan soal-soal yang ada, kenali tipe-tipe soalnya. Kalau aktifitas mengerjakan soal itu dilakukan secara kontinu dan berkelanjutan maka tipe-tipe soal yang ada dalam matematika akan cepat dikuasai. Hal ini akan sangat membantu bila nanti menghadapi soal matematika, maka dengan cepat soal tersebut akan terselesaikan.
6.      Diskusi dengan teman atau orang lain mengenai matematika akan mendorong kita untuk lebih aktif dan serius dalam mempelajari matematika. Dengan keaktifan dan keseriusan dalam belajar matematika maka akan menjadikan matematika itu menjadi suatu hal yang menjadi kebutuhan yang harus kita penuhi.
7.      Hendaknya mau bercermin pada orang lain yang telah sukses dalam belajar matematika, dengan cara meneladani orang lain tersebut mengenai bagaimana cara-cara belajar matematika yang baik dan benar dan mau bertanya kepada mereka tentang bagaimana supaya matematika itu mudah untuk dipahami dan menarik untuk dipelajari.
8.      Hendaknya adanya kecanggihan IPTEK dapat dipergunakan/ dimanfaatkan dengan baik dan benar. Misalnya melalui internet, bisa diakses bahan-bahan untuk belajar matematika, baik itu materi maupun  bentuk/tipe soal yang ada. Hal ini bisa mengatasi kebosanan dalam belajar matematika, karena disamping kita bisa bermain-main melalui internet, kita bisa menambah wawasan kita dalam dunia IPTEK khususnya dunia matematika.
Itulah tadi beberapa cara atau usaha yang dapat dilakukan agar matematika itu menjadi suatu hal yang sangat mudah dan menarik untuk dipelajari. Apabila Anda sudah berada pada tingkat pemahaman yang tinggi, maka Anda akan menemukan dan merasakan bentuk kepuasan pikiran dan kepuasan batin yang melebihi dari segalannya. Dan apabila matematika sudah kita anggap mudah dan suatu hal yang sangat menarik untuk dipelajari maka prestasi dan kesuksesan dalam belajar matematika sudah berada dalam genggaman tangan kita.